Selasa, 14 Desember 2010

Datang DariNya, Kembali PadaNya

Alarm hp saya berbunyi, menunjukkan pukul 3.30 pagi. Terlihat oleh saya ada satu sms tak terbaca.
Dengan sedikit mengantuk saya membuka sms tersebut, ternyata dari mama. Dalam hati bertanya-tanya, "Ada apa gerangan sms dini hari begini? Tidak biasanya."
"Ass. Wr. Wb. Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un.Telah berpulang ke rahmatulloh..."
Begitu kira-kira awal dari sms tersebut yang langsung membuat saya tersentak kaget. Setelah saya teruskan membaca, ternyata nenek (mbah uti, begitu saya panggil) saya meninggal dunia. Seakan masih belum percaya akan apa yang saya baca, beberapa saat setelahnya saya masih membolak-balik membaca sms itu. Hingga akhirnya saya menyadari, "Ya Alloh, memang beliau telah tiada.."

Sebelum meninggalnya beliau, saya hanya memiliki dua nenek saja. Kedua kakek saya sudah meninggal dulu. Hanya tinggal mbah uti Pare dan mbah uti Jogja. Otomatis sekarang saya hanya memiliki satu nenek yang langsung bertalian darah dengan orang tua saya, yaitu mbah uti Jogja. Apakah saya sedih akan hal ini? Bodoh kalau anda menanyakan hal tersebut.

Pikiran saya melayang jauh pada masa-masa kecil dulu. Pada saat mbah uti Pare (almh) masih sehat-sehatnya. Meskpiun suka ngomel-ngomel pada tingkah cucunya yang nakal ini, sebenarnya beliau adalah orang yang baik dan penyayang. Masih inget dalam pikiran saya cerita mama dulu. Pada masa kehamilan mama (mengandung saya), mbah uti sudah mempersiapkan banyak sekali perhiasan emas karena mengira bahwa cucu yang akan lahir adalah cucu perempuan. Meskipun akhirnya semua harus dijual lagi karena yang lahir adalah cucu laki-laki yang sehat dan ganteng ini.
Satu hal yang paling saya suka dan paling saya ingat jika bermain ke Pare adalah mandi di kolam yang ada di belakang rumah mbah uti. Segar sekali airnya karena langsung dari alam.
Selan itu kenangan saya bermain di petak-petak sawah mbah, memancing di kolam ikan belakang rumah, bermain dan menggoda mbak sepupu saya yang cantik, dan masih banyak lagi kenangan lain yang sungguh tidak akan terlupa.


Kembali ke realita, kembali ke kasur kamar. Saya berpikir, "Ya Alloh kenapa secepat ini?"
Saya belum bisa memberi dan menjadi apa-apa yang bisa dibanggakan pada beliau. Ah, tidak usah jauh-jauh, bahkan saya belum bisa membanggakan saat saya mengenakan toga dengan sungging senyuman pada beliau. Tapi akhirnya saya sadar, mungkin inilah siklus kehidupan. Saat orang tua saya seumuran saya sekarang ini, mungkin saat itu pula lah beliau kehilangan kakek/nenek mereka. Mungkin memang sudah saatnya status kakek/nenek beralih dipegang oleh orangtua saya. Mungkin memang di Indonesia susah untuk bisa melihat seorang buyut. Dan yang pasti, inilah qodar Alloh.
Beberapa tahun lagi mungkin saya akan menikah, memiliki anak. Saya jadi bapak, dan bapak saya jadi kakek. Lalu anak saya akan bertumbuh seperti yang saya alami dulu, dan suatu hari dia akan berpikir dan merasa seperti apa yang saya rasakan sekarang.

Kullu nafsin daaiqotul maut. (setiap yang bernafas/bernyawa, pasti akan mati)
Semua yang ada di dunia ini berasal dari Alloh, dan merupakan hakNyalah untuk mengambilnya kembali. Insyaalloh saya ikhlas.

Selamat jalan Mbah, semoga tenang di sana.
Semoga Alloh memberikan ampunan atas dosa-dosamu, dan semoga engkau diberikan tempat terbaik di sisiNya.
Mudah-mudahan doa dari anak-anakmu, cucu-cucumu, dan kerabatmu tidak akan pernah surut.
Amiin..


-ditulis di tengah sahut-sahutan adzan maghrib-

Sabtu, 13 November 2010

udahan jadi orang gobloknya

Rasanya kalimat itu jadi kalimat favorit saya sekarang. Udah dipasang di status fesbuk, ym, juga di blog ini.
Males kalau harus ceritakan maksudnya. Hanya bisa berharap mudah-mudahan ini jadi akhir masa suram saya, terutama akhir minggu ini yang begitu kacau gara-gara sakit mata dan sakit kepala akut.

Masih banyak yang harus saya lakukan, masih banyak yang harus saya kejar ke depannya.
Mudah-mudahan Alloh meridhoi. Amin..

Sabtu, 06 November 2010

Gagal lolos verifikasi?

Baru saja diumumkan hasil verifikasi syarat-syarat administratif para kandidat calon ketua umum dan calon senator HME ITB. Dari keenam bakal calon ketua umum, semua sudah dinyatakan lolos verifikasi dan status mereka sekarang sudah naik pangkat menjadi calon ketua umum, sedangkan kandidat calon senator dinyatakan tidak lolos verifikasi. Siapa sih bakal calon senator itu? Saya.

Lagi-lagi hanya sedikit ingin memberikan pencerdasan dan pembenaran dari diri saya. Hehehe..
Tadi malam pukul 23.59 merupakan batas akhir bagi semua kandidat untuk mengumpulkan semua persyaratan administratifnya. Semua persyaratan sudah saya penuhi, kecuali surat keterangan dari KMJB (ket: baca postingan sebelumnya). Namun semalam saya memutuskan untuk tidak mengirimkan softcopy dokumen-dokumen saya tersebut. Kenapa? Yang paling penting adalah info yang baru saya tahu tidak lama sebelum itu, bahwa siapapun yang menjadi terpilih menjadi senator HME melalui pemilu kali ini, senator HME akan ada dua, yaitu senator yang lama, Yonny Septian Izmantoko, dan senator terpilih yang baru.
Saya jadi berpikir, "Wah, kalo aku sekarang bikin visi misi trus bener-bener kepillih jadi senator, berarti sampe sekitar Maret/April aku bakal kerja bareng mas Yonny. Trus kalo visi misi dan prokerku ngga sinkron, gimana pertanggungjawaban ke massa HME, kongres, dan Tuhan?". Akhirnya saya putuskan saja untuk menunda pengiriman visi misi, makalah, dan berlembar-lembar persyaratan yang lain meskipun sebenarnya sudah siap. Tentu saja dengan konsekuensi saya tidak lolos verifikasi dan dicoret dari bursa calon senator.
Bahkan semalam saya sempat pesimis dan lalu berdoa, "Ya Alloh, kalo memang di sini bukan tempat yang pas bagiku untuk berkiprah, maka tolong berikan orang yang jauh lebih baik dariku untuk mengembannya."

Hmm..
Mungkin terkesan sedikit agak sok hebat atau sok alim, tapi itu terserah opini anda masing-masing. :)
Memutuskan untuk maju, sama sekali bukan perkara yang mudah bagi saya. (ket: baca postingan sebelumnya). Karena saya seorang muslim, saya berpatokan bahwa seorang pemimpin itu dipilih oleh majelis/massa, bukan mencalonkan diri. Akan tetapi dengan sistem yang diterapkan HME sekarang, saya pikir sedikit mustahil bisa didapat pemimpin dengan metode seperti itu. Jadi yah, pemilihan umum adalah jalannya. Kalau hanya berdiam diri dan menunggu, saya takut masa depan justru akan bergerak ke hal yang lebih 'negatif''. "Lagian, saya maju juga karena didukung banyak orang penting dan orang hebat, jadi ini ngga murni ambisi pribadi donk. Bisa juga diartikan kalo saya dicalonkan kan..", begitu pikiran aneh yang sekilas terlintas. :p
Oya, maaf kalau saya asumsikan seorang senator adalah seorang pemimpin. Saya memandang dari sisi tugas dia yang harus membawa aspirasi massa, menyampaikannya di terpusat, dan membawa hasil dan tanggapan kembali ke massa. Menurut saya itu sudah cukup dikatakan sebagai orang yang memimpin, karena dia membawa amanah.

Namun selain diumumkan bahwa saya tidak lolos verifikasi, di milis pemilu HME diumumkan bahwa batas verifikasi ulang untuk bakal calon senator diundur hingga hari senin, pukul 23.59. Alhamdulillah, nampaknya masih diberi jalan oleh Tuhan melalui MPA yang mungkin bingung kalo saya gagal maju, mau mencari calon senator di mana lagi. *peace :p
Saya sudah buat janji dengan senator saya untuk ngobrol seputar visi misi. Mudah-mudahan malam ini sudah rampung. Biarlah penyuasanaan pemilu untuk calon ketua himpunan dulu, karena menurut saya itu yang urgent sekarang. Mohon dukungan juga dari teman-teman yang sudah iseng membaca blog ini.

Untuk cakahim yang saya dukung sepenuh hati, tidak usah khawatir akan apapun. Mimpi anda adalah mimpi saya juga, dan saya yakin itu akan jadi mimpi semua massa. Saya juga masih tetap akan all out untuk mewujudkan mimpi itu seperti janji saya dulu. :)

Sekian dulu tulis menulisnya. Saya mau mandi dan bergegas menuju HME. Pak senator nampaknya sudah menunggu untuk menghakimi, dan saya sudah tidak sabar untuk berbagi mimpi. Hehe..

Kuatkan saya ya kalau nampak lemah..
Bismillah..

Rabu, 03 November 2010

Apa kabar calon senator HME ITB?

Tinggal dua hari lagi dari deadline pengumpulan syarat-syarat administratif calon senator. Coba tebak berapa persen progress yang telah saya capai sampai sekarang? 5 persen!
Bayangkan saja, sampai saat ini saya masih belum membuat (mengisi, red.) format persyaratan administratif yang dikirimkan oleh MPA HME ITB pada saya. Belum menyebarkan lembar dukungan kepada massa HME, padahal syarat dukungannya minimal dari 200 anggota hme. Belum mempunyai promotor bahkan! Padahal semua itu merupakan syarat agar saya dapat melangkah lebih jenjang lebih jauh dalam pencalonan senator hme ini.
Mungkin ada yang ingin bertanya, "Lho, terus 5% itu dari mana donk kalau semua serba belum?"
Yaa itu sih itung-itung saya sudah nulis di formulir dan sudah dikirim softcopy berlembar-lembar syarat administratifnya.. Hehe..

Ngasal ya? Mungkin iya, tapi saya memiliki beberapa pembenaran soal ini. Hehe..
Pertama, soal belum mengisi format persyaratan administratif. Sebenarnya saya udah mendaftar menjadi calon senator hme sejak akhir minggu lalu, tetapi sampai hari senin ternyata belum ada form pendaftaran calon senator yang masuk di inbox email saya. Ternyata baru saya ketahui bahwa supaya dianggap sah, mendaftarnya harus menulis langsung di formulir yang ada di hme. Hmm..

Kedua, soal menyebarkan lembar dukungan untuk massa hme. Awalnya saya belum berani menyebarkan lembar dukungan karena setelah saya membaca peraturan pemilu raya hme, ada pasal yang menyebutkan bahwa saya harus menyerahkan surat keterangan tidak menjabat di organisasi lain. Tepatnya ada dalam Bab 3, pasal 4, poin keempat. 
Wajib mengisi dan menyerahkan surat keterangan tidak menjabat di organisasi lain (softcopy dan hardcopy)
Masalahnya adalah, saat ini saya masih menjabat sebagai lurah (ketua) KMJB atau Keluarga Mahasiswa Jember di Bandung. Memang semestinya saat ini, atau paling tidak sebentar lagi, saya sudah lengser dari posisi ini. Sudah memasuki masa transisi kepengurusan. Akhirnya setelah berkonsultasi dengan akang ketua mpa, saya disarankan untuk melanjutkan pencalonan, serta meminta keterangan dari kmjb bahwa saya akan bebas tugas pada waktu yang sudah fix. Sedikit lega mendengar jawaban tersebut.

Dan ketiga, masalah promotor. Dalam peraturan Pemilu Raya HME ITB, memiliki promotor juga termasuk salah satu syarat administratif. Kondisi sementara saat ini, belum ada calon senator lain yang mendaftar selain saya. Saya jadi berpikir, "Kalau tidak ada calon lain, lalu apa guna promotor? Mau atur strategi untuk apa? Untuk melawan kotak kosong?". Yah, otak aneh saya memang biasanya suka berpikir yang aneh-aneh juga. Hal ini diperparah dengan jika saya sudah menemukan seseorang yang pas untuk jadi promotor, maka keadaan yang tidak mengizinkan. Macam-macam lah penyebabnya. Yah, inilah realita hidup.. *lebay

Masih ada waktu 2 hari lagi untuk memenuhi persyaratan-persyaratan administratif itu. Sekali lagi saya katakan masih, bukan tinggal. Berbeda dengan kalimat pembuka yang saya gunakan tadi. Rasanya saya kembali bersemangat dan termotivasi jika mengingat orang-orang yang telah mendorong saya untuk maju di pemilihan ini. Meskipun kadang motivasi itu sedikit menurun jika saya membayangkan harus melawan "kotak kosong" dalam pemungutan suara nanti. Tapi urusan hati itu biarlah Alloh yang mengatur. Yang saya yakini sekarang adalah, HME BUTUH SENATOR!

Mungkin cukup sekian sedikit curhat saya malam ini. Saatnya melengkapi berkas-perkas persyaratan yang harus segera beres. Target 200 dukungan insyaalloh bisa selesai. :)
Untuk HME, KM ITB, dan Indonesia yang lebih baik. 


Briliandaru M. Pribadi / 13208082
*di tengah persiapan UTS dan praktikum serta lomba

Minggu, 31 Oktober 2010

akhirnya senatorlah pilihan saya

What a nice day! :D


Dari kalimat pembukanya aja pasti udah tau kalo saya lagi seneng. hehe..
Ya, baru saja semalam hingga dini hari tadi saya mengisi waktu dengan sangat produktif. Bertukar pikiran dengan orang-orang hebat, berbagi hal yang inspiratif, serta yang membuat saya lebih bahagia, saya baru tau kalau kalo juventus menang 2-1 atas ac milan!
Udah pol rasanya kebahagiaan ini. *lebay

Hari ini juga saya telah membuat sebuah keputusan. Keputusan yang jelas akan berpengaruh besar bagi saya, si bos, dan juga himpunan saya. Saya baru saja memutuskan menjadi senator HME ITB untuk periode 2010/2011. Mungkin membuat orang yang sudah bertanya dan berharap, menunggu sedikit lama. Tapi yah, saya juga masih harus menimbang beberapa hal dan harus minta restu si bos dulu. Jangan sampai itu jadi keputusan yang asal dan tidak berdasar. Bisa-bisa predikat orang paling asal jatuh ke tangan saya. Hahaha..

Senator HME, sebuah jabatan yang menurut saya tidak begitu penting pada saat pertama kali saya mendengarnya. Karena didorong rasa penasaran, akhirnya saya mendaftar sebagai tim senator hme saat ini, Yonny Septian Izmantoko. Dari sana mulailah perjalanan karir saya sebagai tim senator bersama Aga, Ijul, Godai, dan Pedca.
Awalnya saya hanya disuruh untuk menemani senator saya menghadiri rapat-rapat kongres dan kabinet. Berlanjut pada dipercayainya saya menggantikan posisi senator saat beliau berhalangan hadir. Dan puncaknya adalah saya diamanahi tugas sebagai PJS senator saat masa pjs hme berlangsung. Yah, meskipun masa tugas saya sebagai pjs senator tidak begitu panjang karena saya juga diamanahi tanggung jawab lain yang tidak kalah penting.

Banyak hal yang sudah saya dapat dari dunia kongres. Bagaimana heterogennya kehidupan kampus yang tercermin dalam diri masing-masing senator, bagaimana cara mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan golongan, dan bagaimana cara menyelipkan kepentingan golongan pada kepentingan umum. hehe..
Big ideanya adalah, senator merupakan orang yang merepresentasikan sebuah himpunan yang diwakilinya di kemahasiswaan terpusat, a.k.a KM ITB. Bisa dibilang suara senator adalah suara himpunan, menilik kemahasiswaan ITB berbasis pada jurusan. Tentu saja ini bukanlah hal yang gampang.
Entah sejak kapan saya jadi ber-passion di dunia kesenatoran. Meskipun tidak saya pungkiri, passion saya di bidang pendidikan juga sangat besar. Hmm.. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk maju, seperti yang sudah saya sebutkan di atas.

Insyaalloh tekad saya sudah bulat.
Mudah-mudahan saya selalu ingat bahwa segala yang saya lakukan adalah untuk kepentingan umat.
Untuk Tuhan, bangsa, dan almamater.


-Briliandaru M. Pribadi / 13208082-

Sabtu, 30 Oktober 2010

istirahat sejenak


Hari ini rasanya sangat melelahkan sekali.

Setelah dikejar-kejar praktikum, laporan praktikum, ujian-ujian, serta masalah lainnya secara berturut-turut sejak awal bulan, akhirnya saya bisa menghela nafas untuk sementara waktu.
Selain itu di malam ini juga terselesaikan masalah yang sempat bikin saya labil selama beberapa hari. Masalah yang cukup kompleks.

Jika dalam lagunya Ari Lasso menyebutkan bahwa 'cinta sejati tak akan pernah mati', saya menyebut 'teman sejati tak akan pergi, selalu di sisi'.
Sedikit lebay memang, tapi yaudah lah ya. Inilah dinamika hidup. Selalu membuat kita untuk terus berubah dan berkembang.

kucing yang ngga sekolah aja bisa rukun. masa kita kalah?

Mudah-mudahan dari semua masalah dan tantangan yang ada, bisa membuat kita lebih dewasa.

Sekian, saya ngantuk.. :D

Kamis, 28 Oktober 2010

UTS Medan Elektromagnet yang Menyenangkan

Hahahaha..
Jadi pengen ketawa ngakak nih. Yah emang kenyataannya tadi udah ketawa ngakak sih.
Jadi ceritanya saya baru aja 'selesai' UTS Medan nih. Pasti agak janggal ya kenapa kata selesainya musti pake tanda kutip? Baca terus ke bawah..

Kelas medan saya yang sekarang ini didoseni oleh Pak Bambang Anggoro, dan kelas medan yang sekarang ini dihuni oleh para pendalam mata kuliah medan. Kenapa saya bilang pendalam? Karena mereka udah pernah ambil mata kuliah ini sebelumnya (meskipun saya baru pertama kali ini). Hehe..
Tadi itu di kelas (sebelum 'ujian'), kelas udah heboh sendiri. Ramai kayak pasar. Anak-anak masih ribut buat belajar Medan yang seakan-akan belom ada yang siap. Saya sendiri juga belom siap bener. Mana belum ngerjain pr yang harus dikumpulin pas pertemuan ini. Tapi entah kenapa saya ngerasa tenang-tenang aja.
Menit demi menit berlalu, ngga kerasa udah 5 menit aja lewat dari jam 11.00. Kelas tetap ramai. Saya sendiri masih sibuk membaca catatan yang dibuat Echa' (bahkan saya ngga punya catatan).
Agak lama membaca, lalu kembali saya tengok jam tangan keren (orangnya yg keren maksudnya). Udah lewat 15 menit dari waktu semestinya UTS mulai. Firasat bahwa Si Bapak ngga datang semakin besar. Akhirnya saya pun ngobrol aja dengan Cura yang waktu itu duduk di sebelah saya. Kami ngobrol seputar motor. Motor idaman, motor sekarang, pengalaman bermotor, dan lain-lain. Satu hal kesamaan kami, kami sama-sama belajar bermotor pakai vespa. Tahu sendiri kan kalo vespa itu bodynya gembrot segembrot Cura, berat, apalagi kalo lagi disetir suka miring2 sendiri ke kiri (mesinnya menggondok di kanan gitu), dan yang paling susah itu koplingnya, beraaat banget. Tapi akhirnya bisa kan. Menunjukkan kalo saya (bukan kami) jago. Hohoho..
ini nih buku pegangannya..
Setengah jam berlalu, kami sekelas mulai desperate menunggu kedatangan Pak Bambang. Akhirnya satu per satu meninggalkan kelas dan menuju ke HME. Beberapa hal yang dapat kami simpulkan. Ini merupakan UTS paling gampang sepanjang kuliah, ngga sampai satu jam udah bisa keluar kelas. Selain itu ini merupakan kejadian pertama sepanjang saya nyampah di ITB, ada UTS yang selesai (baca: batal) gara-gara dosennya ngga datang. Kampus apa ketoprak humor.
Di sepanjang perjalanan menuju HME, saya, Fuad, Godai, Pedca, Ade', dan Cura ketawa-ketiwi sampe puas. Ngga lupa pake bumbu-bumbu jayus andalan. Hehe..

Setelah sampai di HME, dengan masih terpengaruh euforia 'UTS yang gampang', saya ngomong ke fuad.
"Fu, kata anak-anak Medan itu mata kuliah susah? Lah barusan gue yang baru pertama kali ambil aja ngerasa gampang gitu. Trus kenapa banyak anak-anak yang ngulang?"
Denger itu ngakaklah si Fuad seketika. Ketawanya lamaa banget. Kayak yang puas banget udah ngga ketawa satu tahun kali. Hahaha..

Tapi saya jadi parno sendiri nih. Boleh lah saya ketawa-ketawa sampe puas hari ini. Jangan-jangan pas hari UTS benerannya, saya malah busted. (Naudzubillah.. -_-")
Pokoknya setelah ini saya musti belajar beneran buat the real UTS Medan. Hahaha..
Sampe ketemu di UTS benerannya..



*oiya, update terbaru, dapat kabar kalo Si Bapak ke Jogja ngurusin Merapi itu.. Hahaha..*
*masih ngakak..*

Rabu, 27 Oktober 2010

minggu neraka

Wah, minggu ini hectic banget lah.. terutama buat jurusan saya, elektro.
bayangin aja, Selasa kemarin ada praktikum PSD (Pemrosesan Sinyal Digital) dan laporannya harus dikumpulkan H+3 praktikum. Laporan praktikumnya buat 3 modul lagi! -_-
Hari ini praktikum Sismik (Sistem Mikroprosesor), laporan dikumpul H+1 praktikum. Besok Kamis ada UTS medan yang saya belum belajar sama sekali, yang dosennya kalo ngajar sama aja kayak cerita dongeng. Mudah-mudahan jawaban UTS medan saya besok tidak mendongeng juga.. (amin ya Alloh..)
Lalu yang terakhir hari Jumat ada praktikum Sisken (Sistem Kendali), laporan praktikumnya dikumpulin H+3 sih.. Lumayan bisa lega kalo yang ini..


ini nih modul sismik yang baru dibaca




Sebenernya saya juga musti mikirin seputar pemilu HME sih. Tentang diri saya sendiri, orang yang saya dukung, dan tentunya tentang HME beserta elemen-elemennya.


Hmm.. Ya udah sih ya, biarkan soal pemilu "sedikit" terlupakan dulu. Biarkan saya menikmati ke'hectic'an ini.
Kalo saya jadi agak sensi ataupun jadi aneh, tolong dimaklumi sedikit ya.. Hehehe..




-Briliandaru M. Pribadi-
*di tengah-tengah ngerjain TP (Tugas Pendahuluan) praktikum dan baca modul praktikum*

Selasa, 26 Oktober 2010

Cuap-cuap Pembukaan

Akhirnya blog saya ini pun resmi saya buka.
Sebenarnya dulu saya sudah memiliki sebuah blog, yang saya buat saat camp GenAsik. Namun karena saat itu saya membuatnya hanya untuk latihan materi yang telah diajarkan, blog itu sudah tidak terurus lagi. Anda masih bisa melihatnya (kalau mau) di briliandaru.blogspot.com.


Sudah lama saya ingin punya media untuk menulis seperti ini. Hanya saja karena kemalasan yang merajalela, tidak pernah terealisasikan cita-cita saya itu. Hari ini, akhirnya kesampaian juga cita-cita saya yang satu ini.
Saya tidak terlalu suka dengan penggunaan kalimat-kalimat formal seperti ini. Namun karena masih baru pembukaan, tolong maklumi bersama saja ya. Haha..


Saya janji pada fans blog saya ini (berharap banget, belum tentu ada yang liat) dan terutama pada diri saya sendiri, untuk mulai sering berekspresi melalui tulisan, salah satunya lewat blog ini.


Akhir kata, selamat menikmati.. :)


-Briliandaru M. Pribadi-