Sabtu, 13 November 2010

udahan jadi orang gobloknya

Rasanya kalimat itu jadi kalimat favorit saya sekarang. Udah dipasang di status fesbuk, ym, juga di blog ini.
Males kalau harus ceritakan maksudnya. Hanya bisa berharap mudah-mudahan ini jadi akhir masa suram saya, terutama akhir minggu ini yang begitu kacau gara-gara sakit mata dan sakit kepala akut.

Masih banyak yang harus saya lakukan, masih banyak yang harus saya kejar ke depannya.
Mudah-mudahan Alloh meridhoi. Amin..

Sabtu, 06 November 2010

Gagal lolos verifikasi?

Baru saja diumumkan hasil verifikasi syarat-syarat administratif para kandidat calon ketua umum dan calon senator HME ITB. Dari keenam bakal calon ketua umum, semua sudah dinyatakan lolos verifikasi dan status mereka sekarang sudah naik pangkat menjadi calon ketua umum, sedangkan kandidat calon senator dinyatakan tidak lolos verifikasi. Siapa sih bakal calon senator itu? Saya.

Lagi-lagi hanya sedikit ingin memberikan pencerdasan dan pembenaran dari diri saya. Hehehe..
Tadi malam pukul 23.59 merupakan batas akhir bagi semua kandidat untuk mengumpulkan semua persyaratan administratifnya. Semua persyaratan sudah saya penuhi, kecuali surat keterangan dari KMJB (ket: baca postingan sebelumnya). Namun semalam saya memutuskan untuk tidak mengirimkan softcopy dokumen-dokumen saya tersebut. Kenapa? Yang paling penting adalah info yang baru saya tahu tidak lama sebelum itu, bahwa siapapun yang menjadi terpilih menjadi senator HME melalui pemilu kali ini, senator HME akan ada dua, yaitu senator yang lama, Yonny Septian Izmantoko, dan senator terpilih yang baru.
Saya jadi berpikir, "Wah, kalo aku sekarang bikin visi misi trus bener-bener kepillih jadi senator, berarti sampe sekitar Maret/April aku bakal kerja bareng mas Yonny. Trus kalo visi misi dan prokerku ngga sinkron, gimana pertanggungjawaban ke massa HME, kongres, dan Tuhan?". Akhirnya saya putuskan saja untuk menunda pengiriman visi misi, makalah, dan berlembar-lembar persyaratan yang lain meskipun sebenarnya sudah siap. Tentu saja dengan konsekuensi saya tidak lolos verifikasi dan dicoret dari bursa calon senator.
Bahkan semalam saya sempat pesimis dan lalu berdoa, "Ya Alloh, kalo memang di sini bukan tempat yang pas bagiku untuk berkiprah, maka tolong berikan orang yang jauh lebih baik dariku untuk mengembannya."

Hmm..
Mungkin terkesan sedikit agak sok hebat atau sok alim, tapi itu terserah opini anda masing-masing. :)
Memutuskan untuk maju, sama sekali bukan perkara yang mudah bagi saya. (ket: baca postingan sebelumnya). Karena saya seorang muslim, saya berpatokan bahwa seorang pemimpin itu dipilih oleh majelis/massa, bukan mencalonkan diri. Akan tetapi dengan sistem yang diterapkan HME sekarang, saya pikir sedikit mustahil bisa didapat pemimpin dengan metode seperti itu. Jadi yah, pemilihan umum adalah jalannya. Kalau hanya berdiam diri dan menunggu, saya takut masa depan justru akan bergerak ke hal yang lebih 'negatif''. "Lagian, saya maju juga karena didukung banyak orang penting dan orang hebat, jadi ini ngga murni ambisi pribadi donk. Bisa juga diartikan kalo saya dicalonkan kan..", begitu pikiran aneh yang sekilas terlintas. :p
Oya, maaf kalau saya asumsikan seorang senator adalah seorang pemimpin. Saya memandang dari sisi tugas dia yang harus membawa aspirasi massa, menyampaikannya di terpusat, dan membawa hasil dan tanggapan kembali ke massa. Menurut saya itu sudah cukup dikatakan sebagai orang yang memimpin, karena dia membawa amanah.

Namun selain diumumkan bahwa saya tidak lolos verifikasi, di milis pemilu HME diumumkan bahwa batas verifikasi ulang untuk bakal calon senator diundur hingga hari senin, pukul 23.59. Alhamdulillah, nampaknya masih diberi jalan oleh Tuhan melalui MPA yang mungkin bingung kalo saya gagal maju, mau mencari calon senator di mana lagi. *peace :p
Saya sudah buat janji dengan senator saya untuk ngobrol seputar visi misi. Mudah-mudahan malam ini sudah rampung. Biarlah penyuasanaan pemilu untuk calon ketua himpunan dulu, karena menurut saya itu yang urgent sekarang. Mohon dukungan juga dari teman-teman yang sudah iseng membaca blog ini.

Untuk cakahim yang saya dukung sepenuh hati, tidak usah khawatir akan apapun. Mimpi anda adalah mimpi saya juga, dan saya yakin itu akan jadi mimpi semua massa. Saya juga masih tetap akan all out untuk mewujudkan mimpi itu seperti janji saya dulu. :)

Sekian dulu tulis menulisnya. Saya mau mandi dan bergegas menuju HME. Pak senator nampaknya sudah menunggu untuk menghakimi, dan saya sudah tidak sabar untuk berbagi mimpi. Hehe..

Kuatkan saya ya kalau nampak lemah..
Bismillah..

Rabu, 03 November 2010

Apa kabar calon senator HME ITB?

Tinggal dua hari lagi dari deadline pengumpulan syarat-syarat administratif calon senator. Coba tebak berapa persen progress yang telah saya capai sampai sekarang? 5 persen!
Bayangkan saja, sampai saat ini saya masih belum membuat (mengisi, red.) format persyaratan administratif yang dikirimkan oleh MPA HME ITB pada saya. Belum menyebarkan lembar dukungan kepada massa HME, padahal syarat dukungannya minimal dari 200 anggota hme. Belum mempunyai promotor bahkan! Padahal semua itu merupakan syarat agar saya dapat melangkah lebih jenjang lebih jauh dalam pencalonan senator hme ini.
Mungkin ada yang ingin bertanya, "Lho, terus 5% itu dari mana donk kalau semua serba belum?"
Yaa itu sih itung-itung saya sudah nulis di formulir dan sudah dikirim softcopy berlembar-lembar syarat administratifnya.. Hehe..

Ngasal ya? Mungkin iya, tapi saya memiliki beberapa pembenaran soal ini. Hehe..
Pertama, soal belum mengisi format persyaratan administratif. Sebenarnya saya udah mendaftar menjadi calon senator hme sejak akhir minggu lalu, tetapi sampai hari senin ternyata belum ada form pendaftaran calon senator yang masuk di inbox email saya. Ternyata baru saya ketahui bahwa supaya dianggap sah, mendaftarnya harus menulis langsung di formulir yang ada di hme. Hmm..

Kedua, soal menyebarkan lembar dukungan untuk massa hme. Awalnya saya belum berani menyebarkan lembar dukungan karena setelah saya membaca peraturan pemilu raya hme, ada pasal yang menyebutkan bahwa saya harus menyerahkan surat keterangan tidak menjabat di organisasi lain. Tepatnya ada dalam Bab 3, pasal 4, poin keempat. 
Wajib mengisi dan menyerahkan surat keterangan tidak menjabat di organisasi lain (softcopy dan hardcopy)
Masalahnya adalah, saat ini saya masih menjabat sebagai lurah (ketua) KMJB atau Keluarga Mahasiswa Jember di Bandung. Memang semestinya saat ini, atau paling tidak sebentar lagi, saya sudah lengser dari posisi ini. Sudah memasuki masa transisi kepengurusan. Akhirnya setelah berkonsultasi dengan akang ketua mpa, saya disarankan untuk melanjutkan pencalonan, serta meminta keterangan dari kmjb bahwa saya akan bebas tugas pada waktu yang sudah fix. Sedikit lega mendengar jawaban tersebut.

Dan ketiga, masalah promotor. Dalam peraturan Pemilu Raya HME ITB, memiliki promotor juga termasuk salah satu syarat administratif. Kondisi sementara saat ini, belum ada calon senator lain yang mendaftar selain saya. Saya jadi berpikir, "Kalau tidak ada calon lain, lalu apa guna promotor? Mau atur strategi untuk apa? Untuk melawan kotak kosong?". Yah, otak aneh saya memang biasanya suka berpikir yang aneh-aneh juga. Hal ini diperparah dengan jika saya sudah menemukan seseorang yang pas untuk jadi promotor, maka keadaan yang tidak mengizinkan. Macam-macam lah penyebabnya. Yah, inilah realita hidup.. *lebay

Masih ada waktu 2 hari lagi untuk memenuhi persyaratan-persyaratan administratif itu. Sekali lagi saya katakan masih, bukan tinggal. Berbeda dengan kalimat pembuka yang saya gunakan tadi. Rasanya saya kembali bersemangat dan termotivasi jika mengingat orang-orang yang telah mendorong saya untuk maju di pemilihan ini. Meskipun kadang motivasi itu sedikit menurun jika saya membayangkan harus melawan "kotak kosong" dalam pemungutan suara nanti. Tapi urusan hati itu biarlah Alloh yang mengatur. Yang saya yakini sekarang adalah, HME BUTUH SENATOR!

Mungkin cukup sekian sedikit curhat saya malam ini. Saatnya melengkapi berkas-perkas persyaratan yang harus segera beres. Target 200 dukungan insyaalloh bisa selesai. :)
Untuk HME, KM ITB, dan Indonesia yang lebih baik. 


Briliandaru M. Pribadi / 13208082
*di tengah persiapan UTS dan praktikum serta lomba