Waah ngga kerasa sebentar lagi sudah mau Ujian Nasional (UN)! Hmm.. Sebenernya bukan ngga kerasa juga sih, pasti berasa sekali buat anak SMA. Saya kan udah kuliah, ngapain juga mikirin jadwal UN SMA. Haha..
Kalau tidak salah ujian nasional untuk SMA/K tahun ini berlangsung tanggal 18 s.d. 21 April 2011 besok.
UN saya telah berakhir 3 tahun yang lalu. Alhamdulillah tanpa harus merasakan nikmatnya mengikuti paket-paket ujian susulan apalah yang saya juga ngga paham itu. Berakhir dengan menyisakan kenangan manis bagi saya pribadi.
Kenangan manis? Ada apa dengan UN saya kira-kira coba?
Apakah saya mendapat nilai UN tertinggi se-sekolah? A big NO. Haha..
Apakah saya mendapat nilai UN tertinggi se-kelurahan? Tidak juga, atau lebih tepatnya tidak tahu. Males juga mau survey ke kelurahannya.
Atau karena saya mendapat tiket umroh+mengelilingi Ka'bah 7 hari 7 malam tanpa henti? Oh okay, I know It's getting crunchy, sorry. Bukan itu jawabannya.
Lalu apa kenangannya? Baca lagi ke bawah.
Beberapa waktu sebelum ujian nasional dimulai, ada 4 orang iseng dari kelas saya yang mengadakan pertaruhan kecil-kecilan. Mereka adalah Hendra, Febry, Selia, dan saya sendiri. Tentu bukan pertaruhan macam judi yang dilarang agama, melainkan pertaruhan untuk membangkitkan semangat belajar kami. Yah, meskipun sama-sama menghabiskan uang.
Kesepakatan awal kami adalah, siapa yang hasil ujian nasionalnya paling jelek akan membelikan jajanan bagi yang nilainya paling bagus. Cuma jajanan? Jelas. Anda pikir orang tua kami kencing dolar sampai objek taruhan kami berupa perhiasan atau mobil?! Tapi yah, jajanan yang dipilih harus yang sedikit berat di kantong lah.. Namun kesepakatan itu termentahkan, karena seakan-akan yang menang akan menjadi raja, yang kalah menjadi objek penderita, dan 2 sisanya hanya penggembira. Lalu saya mengusulkan sebuah sistem yang akhirnya disepakati bersama.
Sistem yang saya ajukan adalah masing-masing anak akan membeli jajanan untuk setiap mata pelajaran (ada 6: matematika, fisika, kimi, biologi, b.ind, b.ing) sesuai dengan urutan nilai tertinggi. Yang mendapat ranking terendah dari kami berempat per-mata pelajaran akan membelikan jajanan paling mahal, yang kemudian jajanan tersebut akan diberikan pada ranking tertinggi. Rangking terendah kedua akan membeli jajanan yang lebih murah dari yang dibeli ranking terendah, dan lalu memberikan jajanan tersebut pada ranking tertinggi kedua. Begitu seterusnya hingga ranking tertinggi hanya perlu membeli jajanan paling murah untuk diberikan kepada ranking terendah. Setelahnya kami menyepakati jenis jajanan yang diberikan.
Kira-kira begini daftar pembagian jajanannya:
|Ranking| | |Memberi pada ranking| | Jenis jajanan |
|1| | |4| | Bengbeng |
|2| | |3| | Moo |
|3| | |2| | Conello |
|4| | |1| | Toblerone | | | | | | |
Bagi saya sebenarnya hasil apapun tidak masalah karena target saya hanya lulus UN, waktu itu saya lebih fokus persiapan SNMPTN. Tidak ada persiapan khusus apapun untuk ujian nasional ini.
Pada hari yang dinanti-nanti, hari pengumuman nilai, kami langsung membuat ranking per-mata pelajaran dari kami 4 berempat. Hasilnya sudah dapat dipastikan, busted. Haha..
Overall ranking saya berkutat di urutan 3 dan 4, serta hanya 1 nilai di peringkat 2. Dengan menghela nafas panjang saya keluarkan uang dari dompet untuk membeli jajanan yang merupakan kewajiban saya. Kalo tidak salah saat itu saya membeli 2 toblerone, 3 conello, dan 1 es krim moo. Nasib nasib..
Sebelumnya, makan toblerone biasa saja bagi saya karena saya memang penggemar coklat. Tapi entah kenapa pada hari itu saya ingin sekali makan coklat ini. Saya iri pada mereka yang mendapat coklat itu. Mungkin ini yang dinamakan "malas membawa mupeng".
Toh sama sekali tidak ada yang saya sesali dari hasil tersebut. Justru saya bangga, tidak ada satupun dari kami yang tidak jujur saat ujian nasional kemarin. Cuma UN aja ga jujur, malu donk sama diri sendiri, katanya calon penerus bangsa. Haha..
Kejujuran pasti akan berbuah manis. Buktinya Febry sekarang di Teknik Kimia ITB, saya dan Selia di Teknik Elektro ITB, dan Hendra di Teknik Sipil Unibraw. Sedikit saya sayangkan untuk Hendra, karena kalau dia mau ikut tes masuk ITB, saya yakin dia pasti ada di dekat saya sekarang. Hehe..
Selain itu bisa dibilang ini cara kami untuk saling mengenang akhir-akhir kebersamaan kami di bangku SMA. Masa-masa paling menyenangkan, penuh kelabilan, dan yang pasti tidak akan dapat terulangi meskipun saya sangat ingin kembali.
Mudah-mudahan adek-adek kelas kami di SMA tetap bersemangat menyongsong ujian nasional serta tetap menjunjung tinggi kejujuran. Kami hanya dapat membantu dengan support dan doa.
Good luck Ujian Nasionalnya! ^_^