Baru saja diumumkan hasil verifikasi syarat-syarat administratif para kandidat calon ketua umum dan calon senator HME ITB. Dari keenam bakal calon ketua umum, semua sudah dinyatakan lolos verifikasi dan status mereka sekarang sudah naik pangkat menjadi calon ketua umum, sedangkan kandidat calon senator dinyatakan tidak lolos verifikasi. Siapa sih bakal calon senator itu? Saya.
Lagi-lagi hanya sedikit ingin memberikan pencerdasan dan pembenaran dari diri saya. Hehehe..
Tadi malam pukul 23.59 merupakan batas akhir bagi semua kandidat untuk mengumpulkan semua persyaratan administratifnya. Semua persyaratan sudah saya penuhi, kecuali surat keterangan dari KMJB (ket: baca postingan sebelumnya). Namun semalam saya memutuskan untuk tidak mengirimkan softcopy dokumen-dokumen saya tersebut. Kenapa? Yang paling penting adalah info yang baru saya tahu tidak lama sebelum itu, bahwa siapapun yang menjadi terpilih menjadi senator HME melalui pemilu kali ini, senator HME akan ada dua, yaitu senator yang lama, Yonny Septian Izmantoko, dan senator terpilih yang baru.
Saya jadi berpikir, "Wah, kalo aku sekarang bikin visi misi trus bener-bener kepillih jadi senator, berarti sampe sekitar Maret/April aku bakal kerja bareng mas Yonny. Trus kalo visi misi dan prokerku ngga sinkron, gimana pertanggungjawaban ke massa HME, kongres, dan Tuhan?". Akhirnya saya putuskan saja untuk menunda pengiriman visi misi, makalah, dan berlembar-lembar persyaratan yang lain meskipun sebenarnya sudah siap. Tentu saja dengan konsekuensi saya tidak lolos verifikasi dan dicoret dari bursa calon senator.
Bahkan semalam saya sempat pesimis dan lalu berdoa, "Ya Alloh, kalo memang di sini bukan tempat yang pas bagiku untuk berkiprah, maka tolong berikan orang yang jauh lebih baik dariku untuk mengembannya."
Hmm..
Mungkin terkesan sedikit agak sok hebat atau sok alim, tapi itu terserah opini anda masing-masing. :)
Memutuskan untuk maju, sama sekali bukan perkara yang mudah bagi saya. (ket: baca postingan sebelumnya). Karena saya seorang muslim, saya berpatokan bahwa seorang pemimpin itu dipilih oleh majelis/massa, bukan mencalonkan diri. Akan tetapi dengan sistem yang diterapkan HME sekarang, saya pikir sedikit mustahil bisa didapat pemimpin dengan metode seperti itu. Jadi yah, pemilihan umum adalah jalannya. Kalau hanya berdiam diri dan menunggu, saya takut masa depan justru akan bergerak ke hal yang lebih 'negatif''. "Lagian, saya maju juga karena didukung banyak orang penting dan orang hebat, jadi ini ngga murni ambisi pribadi donk. Bisa juga diartikan kalo saya dicalonkan kan..", begitu pikiran aneh yang sekilas terlintas. :p
Oya, maaf kalau saya asumsikan seorang senator adalah seorang pemimpin. Saya memandang dari sisi tugas dia yang harus membawa aspirasi massa, menyampaikannya di terpusat, dan membawa hasil dan tanggapan kembali ke massa. Menurut saya itu sudah cukup dikatakan sebagai orang yang memimpin, karena dia membawa amanah.
Namun selain diumumkan bahwa saya tidak lolos verifikasi, di milis pemilu HME diumumkan bahwa batas verifikasi ulang untuk bakal calon senator diundur hingga hari senin, pukul 23.59. Alhamdulillah, nampaknya masih diberi jalan oleh Tuhan melalui MPA yang mungkin bingung kalo saya gagal maju, mau mencari calon senator di mana lagi. *peace :p
Saya sudah buat janji dengan senator saya untuk ngobrol seputar visi misi. Mudah-mudahan malam ini sudah rampung. Biarlah penyuasanaan pemilu untuk calon ketua himpunan dulu, karena menurut saya itu yang urgent sekarang. Mohon dukungan juga dari teman-teman yang sudah iseng membaca blog ini.
Untuk cakahim yang saya dukung sepenuh hati, tidak usah khawatir akan apapun. Mimpi anda adalah mimpi saya juga, dan saya yakin itu akan jadi mimpi semua massa. Saya juga masih tetap akan all out untuk mewujudkan mimpi itu seperti janji saya dulu. :)
Sekian dulu tulis menulisnya. Saya mau mandi dan bergegas menuju HME. Pak senator nampaknya sudah menunggu untuk menghakimi, dan saya sudah tidak sabar untuk berbagi mimpi. Hehe..
Kuatkan saya ya kalau nampak lemah..
Bismillah..